Jumat, 26 November 2010

GURU HARUS MENJAGA KREATIFITAS ANAK

Kreatifitas dan daya inovasi anak didik akan tumbuh jika guru dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan mengubah cara berpikir yang konvensional dan kaku. Anak harus diberi peluangdan kebebasan dalam kebebasan dalam kelingkungan pembelajaran yang menyenangkan agar bisa mengeksplorasi seluruh potensi dirinya.
Guru harus memfasilitasi anak “kata wakil menteri pendidikan nasional fasli jalal sesuai meresmikan program magister manajemen entrepreneurship di universitas tarumanegara.
Jika pada jenjang pendidikan usia dini dan sekolah dasar telah diketahui persis potensi anak lanjut fasli, barulah dibangun pengenalan pembelajaran kewirausahaan pada jenjang SMP dan SMA “pada jenjang itu lah mulai diajari bagaimana mengenal potensi diri.
Pendiri universitas ciputra entrepreneurship center, ciputra, jiga menakankan pentingnya pembelajaran kewirausahaan sejak dini dengan cara merangsang cara berpikir kreatif . “harus ada kurikulum di pendidikan usia dini dan dasar yang merangsang cara berpikirnya.
Sampai saat ini kurikulum khusus kewirausahaan di jenjang SMP dan SMA belum ada. Namun, menurut fasli, yang terpenting bukan kurikulum, melainkan cara berpikir guru yang harus diubah.perlu konsistensi guru untuk memfasilitasi anak agar bisa berpikir di luar otak.
Menurut ciputra, kewirausahaan tidak harus bergantung pada bakat. “setiap orang bisa wira usaha asal dilatih untuk melihat peluang yang tidak dilihat orang lain. Kewirausahaan bisa dipelajari.

KOMPAS,SENIN 10 MEI 2010

Kamis, 11 November 2010

Manfaat Komputer Di Bidang Pendidikan

MANFAAT KOMPUTER DI BIDANG PENDIDIKAN

Manfaat komputer bagi pendidikan di era digital seperti saat ini tidak bisa dianggap ringan. Hal ini karena segala macam kegiatan yang ada di lingkungan sekolah, selalu berhubungan dengan dunia komputer. Termasuk di dalamnya, program belajar mengajar pun memiliki keterkaitan dengan dunia komputer. Dengan ada nya computer di bidang pendidikan itu sangat penting, karena setiap guru atau murid sangat diperlukan untuk bersaing di globalisasi seperti ini. contoh bagi guru yaitu untuk memasukan nilai murid ke dalam SAS atau disebut ( Sistem Administarsi Siswa). Dan mengabsen para karyawan & guru maupun siswa. Komputer bagi siswa itu untuk ilmu pengetahuan di bidang ilmu-ilmu apa yang ada di sekolahan. Kumpulan literasi yang selama ini hanya didapat melalui buku cetak, bisa diberikan dengan tekhnologi digital yang jauh lebih praktis dan efisien. Sehingga hal ini bisa membawa kemudahan siswa dalam belajar, meski di sisi lain membawa konsekuensi pada meningkatnya biaya pendidikan. Namun jika ditinjau dari jabaran manfaat, kiranya peningkatan biaya pendidikan bisa dilihat sebagai sebuah investasi, dan bukan sebagai sebuah beban. Secara garis besar, ada tiga hal terkait manfaat komputer bagi pendidikan. Di antaranya adalah :

• Manfaat Komputer Bagi Pendidikan 1. Komputer merupakan media bagi siswa untuk selalu berpikir maju. Dengan adanya komputer, merupakan bukti bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang cepat. Untuk itu, siswa diajarkan untuk selalu berhubungan dengan media yang bisa mendorong kemajuan berpikir siswa. Dan komputer adalah wujud nyata, hasil pemikiran kreatif manusia yang tercipta melalui proses belajar.

2. Pendidikan yang terkait dengan tekhnologi akan merangsang kecerdasan psikomotorik seorang siswa. Sehingga siswa akan memiliki kebebasan untuk menentukan jenis pendidikan yang mampu membawa manfaat bagi dirinya serta meningkatkan kualitas pendidikannya. Jangan paksa siswa untuk selalu belajar dengan konsep konvensional yang belum tentu memiliki korelasi positif terkait kualitas edukasi.

3. Memberikan kesadaran pada siswa, bahwa komputer merupakan alat bantu belajar. Sedangkan kunci dan penentu kualitas pendidikan, tetap berada di pihak siswa sebagai pelaksana proses pendidikan itu sendiri. Tanpa adanya kemauan dan ketekunan siswa dalam belajar, maka komputer hanya menjadi sebuah benda mati yang tidak bisa memberikan manfaat secara optimal.

Senin, 01 November 2010

LITTLE KRISHNA

Little Krishna itu adalah serial animasi komputer 3D (tiga dimensi) yang merupakan kreasi bersama antara BIG Animation dan The Heritage Foundation India (dipromosikan oleh ISKCON, Bangalore).
Little Krishna adalah si bocah kecil dan sangat kuat sekali dan berwarna ungu dan memakai aksesoris berwarna emas dan di atas kepalanya ada 1 sebuah bulu ayam merak. Little krishna hiburan dari Kepribadian Agung Ketuhanan, Dewa Sri Krishna. Cerita-cerita berputar di sekitar Krishna, tanah Vrindavan dan kehidupan penduduk desa di sana Krishna adalah karakter nakal tetapi dicintai dan selalu membantu teman-temannya dan masyarakat desa.
Berdasarkan kisah paling lucu dan dicintai dari Little Krishna, seri merupakan hasil dari tujuh tahun riset dengan dua setengah tahun kerja produksi oleh BIG Animation. Ditulis oleh pemenang Emmy Award Jeffrey Scott dan diteliti oleh India Heritage Foundation, serial ini memiliki gaya visual, yang menggabungkan desain motif India dengan gaya klasik Barat. CEO BIG Animation Ashish Kulkarni bersama, Tim desain di BIG Animation telah meninggalkan perubahan dalam meneliti setiap aspek gaya dari tanah 'Vraj', di mana kisah-kisah ini terjadi tahun 5000 lalu.

http://id.wikipedia.org/wiki/Little_Krishna

WAYANG


Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebuthyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.
Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagaiwayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.
Kadangkala repertoar cerita Panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.
Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu "Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)".
JENIS-JENIS WAYANG
  • Wayang Kulit
  1. Wayang Purwa
  2. Wayang Madya
  3. Wayang Gedog
  4. Wayang Dupara
  5. Wayang Wahyu
  6. Wayang Suluh
  7. Wayang Kancil
  8. Wayang Calonarang
  9. Wayang Krucil
  10. Wayang Ajen
  11. Wayang Sasak
  12. Wayang Sadat
  13. Wayang Parwa
  • Wayang Kayu
  1. Wayang Golek / Wayang Thengul (Bojonegoro)
  2. Wayang Menak
  3. Wayang Papak / Wayang Cepak
  4. Wayang Klithik
  • Wayang Beber
  • Wayang Orang
    • Wayang Gung (Kalimantan Selatan)
    • Wayang Topeng (wayang orang menggunakan topeng di Kalimantan Selatan)
  • Wayang Suket
  • Wayang Gung
  • Wayang Timplong
  • Wayang Arya
  • Wayang Potehi
  • Wayang Gambuh
  • Wayang Parwa
  • Wayang Cupak

JENIS-JENIS WAYANG KULIT MENURUT ASAL DAERAH ATAU SUKU 
Wayang juga ada yang menggunakan bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Betawi, bahasa Palembang dan bahasa Banjar.
  • Wayang Jawa Yogyakarta
  • Wayang Jawa Surakarta
  • Wayang Kulit Gagrag Banyumasan
  • Wayang Jawa Timur
  • Wayang Bali
  • Wayang Sasak (NTB)
  • Wayang Kulit Banjar (Kalimantan Selatan)
  • Wayang Palembang (Sumatera Selatan)
  • Wayang Betawi (Jakarta)
  • Wayang Cirebon (Jawa Barat)
  • Wayang Madura (sudah punah)
  • Wayang Siam (Kelantan, Malaysia)

Reog (Ponorogo)


Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

SEJARAH

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya . Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya  .
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

PEMENTASAN SENI REOG
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Artikel Pemanasan global

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Penyebab pemanasan global


Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merahgelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

BAB 3 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A.   PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities orang akan lebih menjadi manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat di perdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya.
Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi.
Cabang-cabang seni yang lain pada hakekatnya juga abstrak. Gerak-gerik dalam seni tari, masih perlu dijabarkan. Meskipun bunyi-bunyi dalam seni musik lebih cepat dinikmati, bunyi-bunyi itu sendiri masih memerlukan penafsiran.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuaan budaya (The Humanities).
Orientasi The Humanities adalah ilmu: dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.




B.   ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padananya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadincerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A.      Prosa lama meliputi
1.      Dongeng-dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara
B.      Prosa baru meliputi
1.      Cerita pendek
2.      Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      otobiografi


C.    NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh  pembaca lewat sastra antara lain:
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.


D.   ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan uth di dapatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.      Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah  diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifikan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Dibalik kata-katanya  yang padat, ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar addalah sebagai berikut:
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakiolan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.


2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang
3.      Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
-          Penderitaan atas ketidak adilan
-          Perjuangan untuk kekuasaan
-          Konflik dengan sesamanya
-          Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika, dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terpaut didalnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.

Postingan Lebih Baru Beranda